Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Jawa, khususnya masyarakat Jawa Tengah masih menganut apa yang menjadi filosofi Jawa, dalam menata hidupnya, masyarakat Jawa tengah tidak lepas dari unen-unen yang selalu diberikan pada waktu kecil/masa kanak-kanak. Sehingga unen-unen tersebut sudah merasuk kerelung hati masyarakat jawa.
Dalam era globalisasi dan moderen saat ini, banyak yang mengatakan kalau filosofi jawa sudah tertinggal jaman, sudah tidak bisa / tidak layak untuk diterapkan dalam kehidupan moderen saat ini, namun menurut hemat saya, justru filosofi jawa tersebut dapat menyelamatkan kita dalam dunia yang sudah tua ini.
Kita bisa lihat dan dengar, bagaimana polah tingkah manusia yang mengatakan moderen. Namun jiwa dan rasa sosialnya telah hilang sama sekali, mereka tidak punya rasa malu, yang ada hanya kesombongan diri belaka.
Di Jawa banyak sekali falsafah yang telah menjadi filosofi Jawa, berikut 10 Filosofi Jawa yang dapat saya sampaikan :
1. Urip Iku Urup
Hidup itu Nyala, Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik.
2. Memayu Hayuning Bawana, Ambrasta dur Hangkara
Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak.
3. Sura Dira Jaya Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti
segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati dan sabar.
4. Ngluruk Tanpa Bala, Menang Tanpa Ngasorake, Sekti Tanpa Aji-Aji, Sugih Tanpa Bandha
Berjuang tanpa perlu membawa massa. Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan. Berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kekuatan,kekayaan atau keturunan. Kaya tanpa didasari kebendaan.
5. Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan
Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri. Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu.
6. Aja Gumunan, Aja Getunan, Aja Kagetan, Aja Aleman
Jangan mudah terheran-heran. Jangan mudah menyesal. Jangan mudah terkejut-kejut. Jangan mudah ngambeg, jangan manja.
7. Aja Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman
Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi.
8. Aja Kuminter Mundak Keblinger, Aja Cidra Mundak Cilaka
Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah. Jangan suka berbuat curang agar tidak celaka.
9. Aja Milik Barang Kang Melok, Aja Mangro Mundak Kendo
Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah; Jangan berfikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat.
10. Aja Adigang, Adigung, Adiguna
Jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti.
Demikian sedikit filosofi Jawa yang mungkin dapat menambah pengetahuan kita tentang filosofi Jawa yang pada kenyataannya hal tersebut dapat membawa kita hidup di dunia yang sudah tua ini menjadi lebih aman, ayem, tentrem, dan tentunya sukses.
Sumber :
Suara Merdeka
Primbon Betaljemur
Dan dari berbagai sumber yang relevan.
mas saya mau tanya tentang kenduri contoh untuk golong itu yg diucapkan oleh para pemimpin waktu menyiarkan macam2 makanan
maksudnya menyiarkan macam2 makanan yang bagaimana ya ?